Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf Gresik adalah sosok Wali Qutub yang luar biasa. Beliau khalwat kurang lebih 15 tahun. Haul beliau menjadi salah satu haul terbesar di Indonesia. Makamnya diziarahi para habaib sedunia. Menurut Guru Sekumpul, ada 3 orang auliya Allah yang nama dan maqomnya sama yaitu, Habib Abu Bakar bin Abdullah Alaydrus, Habib Abu Bakar bin Abdullah aL-Atthos, Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseghaf Gresik.
Habib Abu Bakar mengisi hidupnya dengan mengajar dan membersihkan hati. Dalam majlis pengajiannya, beliau mengkhatamkan Kitab Ihya Ulumuddin sebanyak 40 kali. Sedangkan di rumahnya sendiri, beliau mengkhatamkan Kitab Ihya’ sebanyak 90 kali. Totalnya adalah 130 kali khatam. Beliau wafat pada malam Senin, tanggal 17 Dzulhijjah 1376 H. Usia beliau saat itu 91 tahun.
Ada cerita sangat menakjubkan tentang beliau. Saat semua penduduk Kota Gresik sepi mensholati jenazah beliau, ada seseorang bapak membeli daging kambing di Pasar Gresik. Kemudian bapak itu tanya kepada penjual daging,”Pak, mengapa pasar ini sepi? Dan engkau terlihat tergesa-gesa.”
“Itu Pak, Habib Abu Bakar wafat, sekarang waktunya mensholatkan beliau, ayo ke sana,” jawab penjual daging itu.
Si bapak pembeli daging langsung berangkat ke masjid jami’ untuk ikut serta mensholati beliau. Sambil membawa “bungkusan daging”.
Saat akan diangkat jenazah beliau, terlihat sama sekali tidak terangkat dan para jamaah ratusan ribu heran.
Alhamdulillah putra dan dhurriyah Habib Abu Bakar ingat bahwa Habib senang dibacakan Sholawat Nabi. Ribuan pelayat bersama membaca sholawat. Subhanallah!!!! Jenazah beliau naik ke atas dan berjalan sendiri tanpa ada yang mengangkat. Yang menakjubkan lagi, bapak yang ikut mensholatkan beliau itu pulang dan daging yang dibeli di pasar dimasak tidak bisa matang dan digorengpun tak bisa.
Si Bapak ini kemudian menangis menceritakan kejadian daging itu.
Para ulama santri Habib Abu Bakar bercerita bahwa: “Habib Abu Bakar pernah dawuh: “Barang siapa yang kelak ikut menyolati jenazahku, maka aku doakan dia tidak terkena panasnya api neraka dan api dunia.”
Si bapak menangis tersedu. Tak menyangka daging yang ikut jadi saksi mensholati Abu Bakar tidak bisa terkena api dunia.
Saat beliau masih hidup, ada seorang anak pejabat yang hilang sudah lama. Kemudian keluarganya datang ke rumah Habib Abu Bakar saat pengajian di Masjid Jami’ Gresik.
“Anakmu ada kesalahan. Sekarang diikat jin di pohon besar tengah jalan.” kata Habib Abu Bakar.
Setelah itu, Habib Abu Bakar mengajak semua jamaah dan penduduk berjalan ke pohon itu dan Habib Abu Bakar berteriak: “Wahai Jin di dalam pohon besar, keluarkan anak ini cepat!!”
Subhanallah, langsung dari pohon terlihat anak itu ditali rantai dengan sebelahnya panas api. Semua mata melihat sambil takut dan kagum. Alam jin siang itu bisa ditampakkan Habib Abu Bakar, kemudian jin itu berkata: “Iya Habib, karena kemuliaanmu maka anak ini aku lepaskan sekarang.”
Pohon itu sekarang sudah ditebang untuk jalur ke bawah arah makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim.
Menjelang wafatnya, Habib Abu Bakar berpuasa selama 15 hari tidak pernah makan dan minum dan tidak keluar dari kamar kholwatnya. Dalam keadaan rambutnya seperti 15 tahun yang dulu tidak panjang dan sering kali berkata’ “Aku merasa bahagia akan berjumpa dengan Allah swt.”
Jasad beliau dimakamkan di samping Masjid Agung Jami’ Gresik, Jawa Timur, bersanding dengan makam Al-Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf (Guru Syaikhona Kholil Bangkalan).
Semoga mendapatkan berkah dari beliau dan para wali Allah… Al-Fatihah…
0 Comments