Ads

>

Contoh Percakapan Bahasa Arab yang Perlu Kita Ketahui Saat Umroh



Moslem Side-Berikut contoh-contoh percakapan yang sering terjadi di tempat-tempat tertentu.
Saat di bandara (Mathar):
“Shabaahul khair, hal yumkin ashuf jawaazak?” (Selamat pagi, bisa saya periksa paspor Anda?)
“Shaabahul khair, dzii jawaazi. “(Selamat pagi, silahkan)
“Inta miniiin?” (Anda berasal dari mana?)
“Ana min bilaadi Induuniisiaa.“(Saya berasal dari Indonesia)
“Ma ibghaa dii sa’udiyyiin?” (Apa tujuan Anda datang ke Saudi Arabia?)
“Insyaa Allah ibghaa umratan.” (Saya ingin menunaikan ibadah umroh)
“Khair, ahlan bikum bi’ibaadah.” (baiklah, selamat menjalankan ibadah)
“Syukran.” (Terimakasih)


Saat di jalan (Thariq):
“Lau samahta hal mumkin inta bi khidmatii?” (Permisi, ada yang bisa membantu saya?”)
“Na’am, InsyaAllah, maa khidmatii ma’ak?” (Apa yang bisa saya bantu?)
“Fiin maktab buulis?” (Di manakah kantor polisi?)
“Shuf thariq, inda dawaa ir husy syimaal.” (Ikuti jalan ini, sampai perempatan, belok ke kiri.”
“Aiwah, Syukran bi khidmatik.” (Baiklah, terima kasih atas bantuannya.)
“Ayyu khidmah.” (Sama-sama)


Saat di Kantor Polisi (Maktab Bulis) “Min ayyu khidmah?” (Ada yang bisa saya bantu?)
“Ana maa fii ma’luum thariiq.” (Saya tersesat)
“Inta dii sakiin wa maa ibgha?”(Anda menginap di mana, dan hendak pergi ke mana?)
“Anaa fii funduuq.” (Saya menginap di hotel)
“Aiwah, ma’anaa.” (Baiklah, mari saya antarkan)


Saat di pasar (Suuq):
“Mumkin asa’adak, ya Syeikh?” (Ada yang bisa saya bantu, Pak?)
“Aiwah, udawwir el vanniila li akhish shaghiih.” (Ya, saya mencari kaus untuk adik saya.)
“Yuud hunaa ayyal vanniilaat el jadiidah, mutanawwi’il laun syak! Ayyul vanniilaat tebghah?” (Baik, Pak! Di toko ini tersedia berbagai kaos terbaru dengan segala motif. Anda mencari kaos dengan motif yang seperti apa?)
“Udawwir el gumaasy el kattuunah.” (Saya mencari kaos berbahan dasar katun.)
“Thayyib, Istannaa lahdzah adawwar ‘alaik. Ayyul mudilaat tebghah? (baik, sebentar saya carikan, modelnya seperti apa?”
“El-Em, El Wasath ahsan.” (Ukurannya M)
“Hadii kuwais, ya syekh. Shuff awwelan.” (Ini dia kaosnya silahkan di lihat.)
“Tamaan. El gumasy layinah jiddan, kam fulus?” (Bajunya bagus, berbahan dasar kain yang sangat lembut, berapa harganya?)
“Khamsah wa sab’in riyaal, ya fandem.” (75 riyal, Pak!)
“Thayyib, khudzaa liya anna!” (baiklah, tolong bungkus kaus itu untukku.)
“Haadir, ya syekh, syukran. Idfa’hinaak fi el kasiir.” (Terima kasih, Pak, Silahkan bayar di kasir.)


Selain contoh-contoh percakapan di atas, yang penting adalah kita memahami bila mereka berkata “haram”, artinya tidak boleh, bila mereka berkata, “halal”, artinya boleh kita ambil.



Post a Comment

0 Comments