Ads

>

Tahu sebelum dikasih tahu

Moslem Side


Kisah ketawadlu ’an Kyai
Hamid Pasuruan 2


Kiai Hamid di anugerahi mengetahui
apa yang ada di benak orang;
Misykat-misalnya, dia sering tertebak
apa yang ada dibenaknya.

"Beliau
tahu apa maunya orang" katanya.

"Saya kalau ada apa-apa belum
bilang beliau sudah menjawab".



Hal yang sama dialami Gus Shobich
Ubay, Ahmad Afandi, Syamsul
Huda, Gus Hadi Ahmad, dll. Rata-
rata mereka punya pengalaman,
sebelum sempat mengadu, diberi
jawaban terlebih dahulu.

Said Amdad Pasuruan, dulunya
tidak percaya pada wali. Dia orang
rasional.Mendengar kewalian Kiai
Hamid yang tersohor kemana-
mana, dia jadi penasaran.

Suatu kali
ia ingin mengetes,

"Saya ingin diberi
makan Kiai hamid. Coba dia tahu
apa tidak" katanya dalam hati ketika
pulang dari Surabaya. Setiba di
Pasuruan dia langsung ke pondok
Salafiyah pesantrennya Kiai Hamid.

Waktu itu pas mau jamaah sholat
isya' usai sholat isya ia tidak
langsung keluar, membaca wirid
dulu. Sekitar pukul 20.30 WIB,
jamaah sudah pulang semua.

Lampu teras rumah Kiai Hamid pun
sudah dipadamkan. Dia melangkah
keluar, Dia melihat orang
melambaikan tangan dari rumah Kiai
Hamid. Dia pun menghampiri.
Ternyata yang melambaikan tangan
adalah tuan rumah alias Kiai Hamid.

"Makan disini ya" kata beliau.
Diruang tengah hidangan sudah
ditata. "Maaf ya, lauknya seadanya
saja. Sampeyan tidak bilang dulu
sih" kata Kiai Hamid dengan
ramahnya. Said merasa di sindir,
sejak itu dia percaya Kiai hamid
adalah seorang wali.

Nara sumber/pemberi referensi :
K.H. Idris Hamid (Putra K.H. Abdul
Hamid, Pasuruan)
(Dari buku biografi K.H Abdul
Hamid)

Post a Comment

0 Comments