Moslem Side
Asmawi Memanen Uang
Asmawi gundah gulana. Ia harus
membayar hutang yang jatuh
tempo. Jumlahnya Rp. 300.000,-
jumlah itu sangat besar untuk
ukuran waktu itu. Hutang itu buat
pembangunan masjid.
Asmawi sempat menangis saking
sedihnya. Darimana ia bisa
memperoleh uang sebanyak itu?
Pikirannya jadi buntu. Dia melapor
ke Kiai Hamid. "Laopo nangis sik
onok yai, (mengapa menangis
masih ada kiai)" beliau menghibur.
Lalu Kiai menyuruh menggoyang-
goyangkan pohon kelengkeng di
depan rumah beliau. Daun-daun
yang berguguran disuruh ambil,
diserahkan kepada Kiai Hamid. Beliau
meletakan tangannya dibelakang
tubuh, terus memasukannya ke
saku. Begitu dikeluarkan ternyata
daun-daun di tangannya berubah
menjadi uang kertas. Beliau
menyuruh Asmawi menggoyang
pohon kelengkeng satunya lagi.
Daunnya diambil, terus tangan
beliau dibawa kebelakang tubuh
(punggung) lalu dimasukkkan ke
saku dan daun-daunnya sudah
menjadi uang kertas. Setelah
dihitung ternyata jumlahnya Rp
225.000,- Alhamdulilah masih
kurang Rp. 75.000,- Tiba-tiba ada
tamu datang memberi Kia Hamid
Rp. 75.000,- jadi pas.
Asmawi Memanen Uang
Asmawi gundah gulana. Ia harus
membayar hutang yang jatuh
tempo. Jumlahnya Rp. 300.000,-
jumlah itu sangat besar untuk
ukuran waktu itu. Hutang itu buat
pembangunan masjid.
Asmawi sempat menangis saking
sedihnya. Darimana ia bisa
memperoleh uang sebanyak itu?
Pikirannya jadi buntu. Dia melapor
ke Kiai Hamid. "Laopo nangis sik
onok yai, (mengapa menangis
masih ada kiai)" beliau menghibur.
Lalu Kiai menyuruh menggoyang-
goyangkan pohon kelengkeng di
depan rumah beliau. Daun-daun
yang berguguran disuruh ambil,
diserahkan kepada Kiai Hamid. Beliau
meletakan tangannya dibelakang
tubuh, terus memasukannya ke
saku. Begitu dikeluarkan ternyata
daun-daun di tangannya berubah
menjadi uang kertas. Beliau
menyuruh Asmawi menggoyang
pohon kelengkeng satunya lagi.
Daunnya diambil, terus tangan
beliau dibawa kebelakang tubuh
(punggung) lalu dimasukkkan ke
saku dan daun-daunnya sudah
menjadi uang kertas. Setelah
dihitung ternyata jumlahnya Rp
225.000,- Alhamdulilah masih
kurang Rp. 75.000,- Tiba-tiba ada
tamu datang memberi Kia Hamid
Rp. 75.000,- jadi pas.
0 Comments